Diduga Kepala Sekolah SD di Kecamatan Amandraya Nias Selatan Gelapkan Uang Ratusan Juta dari Program Indonesia Pintar

  • Whatsapp

NIAS SELATAN – Lagi – lagi Dunia pendidikan tercoreng oleh oknum kepala sekolah SD yang diduga “mengambil” uang dana bantuan Program Indonesia pintar (PIP) yang diperkirakan ratusan juta terhadap murid disekolah SD Negeri kecamatan Amandraya kabupaten Nias Selatan.

Informasi yang dihimpun dari orangtuan murid Minggu,(23/05/2021),Saat kepala sekolah memberikan buku tabungan BRI kepada orang tua murid pada tanggal 03 November 2020,orang tua siswa merasa senang adanya bantuan dari sekolah program Indonesia pintar yang di salurkan oleh pemerintah dengan harapan meringankan beban masyarakat yang tidak mampu.Apalagi di masa pandemi covid-19 ini besar harapan bisa terbantu.

Read More

Saat sampai di cabang BRI teluk dalam yang ditempuh lebih kurang 3 jam dari kampungnya,orang tua siswa mencoba melihat uang tersebut dan ternyata uang yang ada ditabungan tersebut sudah raib dengan jumlah uang yang ditarik dari tabungan 1.775.000 (Satu Juta Tujuh Ratus Tujuh Tuluh Lima Ribu Rupiah) per siswa, namun sisa tinggal 225.000,(Dua Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah).Diperkirakan ada sekitar 109 orang siswa yang sekolah di tempat tersebut.

Dari awal orang tua murid merasa curiga dengan pembagian buku tabungan BRI tersebut yang harusnya dibagikan saat bantuan dari tahun 2017 namun buku tabungan baru di berikan pada 3 November tahun 2020.

Menurut dari keterangan pihak bank bahwasanya uang tersebut sudah lebih dahulu diambil oleh orang yang dari awal memegang buku tabungan tersebut beserta atmnya.
“Sebelumnya sudah ada yang ambil ini pak,”ujar salah seorang karyawan Bank yang namanya tidak mau disebutkan.

Ketika awak media target24jam mencoba konfirmasi terkait dana PIP yang diduga diambil oleh kepala sekolah SD di kecamatan Amandraya kabupaten Nias Selatan Sumatera Utara, Kepala Sekolah tersebut membantah hal tersebut.
“Saya tidak tahu adanya kejadian tersebut,yang penting Saya sudah menyerahkan buku tabungan dan atm kepada mereka.Masalah uang itu,pasti mereka yang mengambil mana mungkin orang lain bisa mengambil uang itu,”ujarnya.

Awak media mencoba mewawancarai orang tua murid.”Sebenarnya kami berharap bisa meringankan beban kami dengan adanya program Indonesia pintar ini,apalagi pak dimasa pandemi covid-19 ini kami sangat mengharapkan ada bantuan ini,tapi kami kecewa dengan kepala sekolah karena tidak mau bertanggung jawab dan transparan kepada kami,” ungkap salah satu orang tua murid dengan dana kecewa.

Beberapa orang tua yang merasa dirugikan menempuh jalur hukum dan melaporkan Oknum kepala sekolah ke Polres Nias Selatan dan ke kejaksaan berrharap agar pelakunya diproses.(Josua.G)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *