Diduga Gelapkan Uang Ratusan Juta dari Program Indonesia Pintar,Kepala Sekolah SD Negeri 078513 Orahili Eho Dilaporkan Ke Pihak Berwajib

NIAS SELATAN – Dugaan oknum kepala sekolah SD Negeri 078513 “mengambil” uang dana bantuan Program Indonesia pintar (PIP) yang diperkirakan ratusan juta terhadap murid disekolah SD Negeri kecamatan Amandraya kabupaten Nias Selatan berbuntut panjang.

Pasalnya,orang tua murid yang berkeberatan dengan adanya kejadian tersebut mengambil jalur hukum dengan melaporkan oknum kepala sekolah SD Negeri tersebut ke muka hukum.”Kami sudah melaporkan oknum kepala sekolah tersebut ke muka hukum, karena tidak ada itikat baik dari oknum kepala sekolah tersebut,”ungkap salah seorang orang tua murid yang namanya tidak mau disebutkan.

Read More

Lanjutnya,”Anehnya,malah dia pula yang mengancam kami dengan menyebut anggota keluarga nya Pengacara dan punya orang hukum yang kuat dan akan memenjarakan kami jika kami ada yang berkeberatan,”ungkap Faigizuho Laia salah satu orang tua murid yang menjadi korban.

“Kami tidak gentar dan akan terus berjuang dan melaporkan kepala sekolah tersebut ke muka hukum agar tidak ada oknum seperti ini di muka bumi ini.Sudah zaman susah,situasi susah malah jatah orang susah diambil juga sama oknum kepala sekolah tersebut,”ujar zuho.

“Pak Jokowi menganggarkan dana tersebut karena beliau baik,tahu rakyat nya banyak yang susah di zaman pandemi covid 19 ini,eh malah dirusak namanya oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab ini, sehingga imbasnya bisa ke bapak Jokowi,”katanya dengan dana kecewa.

Dengan adanya laporan tersebut ke muka hukum,para orang tua siswa berharap agar proses hukum cepat berjalan dan segera menangkap oknum kepala sekolah tersebut.

Sebelumnya,Saat kepala sekolah memberikan buku tabungan BRI kepada orang tua murid pada tanggal 03 November 2020,orang tua siswa merasa senang adanya bantuan dari sekolah program Indonesia pintar yang di salurkan oleh pemerintah dengan harapan meringankan beban masyarakat yang tidak mampu.Apalagi di masa pandemi covid-19 ini besar harapan bisa terbantu.

Saat sampai di cabang BRI teluk dalam yang ditempuh lebih kurang 3 jam dari kampungnya,orang tua siswa mencoba melihat uang tersebut dan ternyata uang yang ada ditabungan tersebut sudah raib dengan jumlah uang yang ditarik dari tabungan 1.775.000 (Satu Juta Tujuh Ratus Tujuh Tuluh Lima Ribu Rupiah) per siswa, namun sisa tinggal 225.000,(Dua Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah).Diperkirakan ada sekitar 109 orang siswa yang sekolah di tempat tersebut.

Dari awal orang tua murid merasa curiga dengan pembagian buku tabungan BRI tersebut bahwasanya bantuan ini dari tahun 2017 namun buku tabungan baru di berikan pada 3 November tahun 2020.

Menurut dari keterangan pihak bank bahwasanya uang tersebut sudah lebih dahulu diambil oleh yang diduga kepala sekolah yang dari awal memegang buku tabungan tersebut beserta atmnya.
“Sebelumnya sudah ada yang ambil ini pak,”ujar salah seorang karyawan Bank yang namanya tidak mau disebutkan.(Josua)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *