MEDAN – Kasus pistol yang diacungkan ke kepala warga dengan pelaku 6 Pria berpostur tegap dan berambut cepat dengan topi bertulisan Bankom yang melakukan penganiayaan oleh sejumlah warga dan sempat viral di media Sosial di Jalan Tambak Rejo, Dusun I, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, terbukti 2 dari 4 Pelaku telah tertangkap oleh Tim Resmob Polrestabes Medan. Sementara 4 pelaku lainnya sedang buron.
Hal tersebut telah ditegaskan oleh Wakasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Rafles Langgak Putra Marpaung.
“2 Orang pelakunya telah kita tangkap tadi Siang,” jelas Rafles saat dikonfirmasi awak media, Kamis (24/06/2021) Malam.
Info yang didapat wartawan dari warga tempat kejadian, Jumat (25/06/2021) Siang menyebutkan, 2 pelaku diketahui berinisial “E” (50) warga sekitar tempat kejadian yang diduga dalang kejadian tersebut dan 1 orang lagi yang diketahui keturunan Tionghoa yang tak lain Menantu dari “E”.
Tak hanya sampai disitu saja, menurut pengakuan salahsatu warga setempat, korban sempat didatangi keluarga pelaku untuk diminta diselesaikan secara kekeluargaan.
“Mereka sempat meminta maaf kepada pihak keluarga korban, dengar-dengar katanya bersujud untuk meminta perdamaian, karena saya dengar istri salahsatu pelaku itu sedang hamil dan dalam waktu dekat ini akan melahirkan,” ungkap salahsatu warga sekitar kepada wartawan yang enggan menyebutkan namanya.
Ditambah kan warga lainnya kepada wartawan yang enggan juga mengatakan namanya menjelaskan, kalau salah satu pelaku mengakuinya ada rekannya yang membawa pistol.
“Kudengar pelakunya sudah mengakui bang, dan senjata yang dipakai menodongkan warga sini pun sudah diamankan polisi, dan kudengar sudah ditunjukkan ke korban pistolnya, namun ke Empat pelaku lainnya belum dapat. Korban pun belum mau berdamai karena lantaran anak-anaknya masih trauma dan masih menenangkan diri untuk sementara, tapi kudengar lagi, banyak yang menelepon korban ntah dari mana-mana saja”, aku warga sekitar kepada wartawan.
Pemberitaan Sebelumnya, Petugas Sat Reskrim Polrestabes Medan bergerak cepat mengungkap kasus pengancaman oleh beberapa pria belagak aparat yang menodongan pistol ke arah anak dibawah umur yang terjadi di Dusun I Tambak Rejo, Desa Amplas, Kec. Percut Sei Tuan, Selasa (22/6/2021) siang.
Hal itu ditegaskan Wakasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Rafles Langgak Putra Marpaung.
“2 orang pelakunya sudah kita tangkap tadi siang,” kata Rafles saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (24/6/2021) malam.
Namun, saat disinggung identitas kedua pelaku yang diamankan dan dimana lokasi penangkapan, mantan Kanit Ranmor dan Kanit Pidum Sat Reskrim Polrestabes Medan ini enggan berbicara lebih jauh.
Sebelumnya, 6 pria yang diketahui salah satunya bernama Rahman cs mengacungkan senjata mirip pistol kepada warga setempat. Seolah-olah seperti anggota aparat sedang menangkap pelaku kejahatan, Rahman Cs menangkap salah seorang warga, Rian (18) warga Tambak Rejo, Dusun I, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Selasa (22/06/2021) sekira pukul 12.00 WIB, lantaran dituding mencuri kardus bekas disamping rumah Rahman yang ditaksir seharga Rp. 35 ribu.
Tak hanya itu, Rian pun dipukuli dan dipaksa mengaku melakukan pencurian. Akan tetapi, seorang warga setempat bernama Rudianto (40) menanyakan tentang persoalan kericuhan tersebut, namun Rahman Cs malah membentaknya.
“Uda diam aja kau, gak usa banyak cakap dan menganiaya Rian hingga kesulitan bernapas,” kata Ridianto menirukan ucapan salah satu pelaku.
Tak hanya Ridianto, seorang anak dibawah umur berinisial NS (13) juga mendapat penganiayaan, tangannya ditarik hingga tersungkur ke tanah dan hpnya dirampas serta dibanting, bajunya juga robek dibagian belakang.
“Macam binatang NS itu dibuat bang, ditarik sampek tersungkur ke tanah. Pas kejadian ribut itu, NS datang langsung memvideokan kejadian itu, namun salah seorang rekan Rahman Cs merampas hpnya dan membanting hp milik NS. Terakhir warga lainnya berkumpul lebih banyak dari mereka, uda terdesak salah satu rekannya mengacungkan senjata mirip pistol ke arah warga untuk segera bubar,” ungkap Ridianto lagi kepada wartawan, saat membuat laporan ke Polsek Percut Sei Tuan, Rabu (23/6/2021) sore.
Tak sampai disitu saja, Ridianto menambahkan, anaknya yang masih balita berinisial IG (3,5) pun menjadi korban saat ibunya, Nani (31) didorong jatuh dan menimpah IG hingga mengalami memar di wajah.
“Aku tak terima anakku digitukan, jadi merasa trauma anakku dibuat orang itu, sampai istriku sobek bajunya lantaran ditarik orang itu. Apa masalah saya melihat istri dan anak saya yang masih balita diperlakukan seperti itu. Saya melerai, tapi malah pistolnya diarahkan ke kepala saya, sementara yang ditangkap orang itu tidak ada hubungannya sama saya, bisa pula keluarga saya yang jadi korban,” ujarnya heran.
“Kami mohonlah kepada pihak kepolisian agar segera menindaklanjuti dan menangkap pelaku. Bisa mereka ada senjata dan itu melanggar undang-undang darurat. Warga sudah sangat resah dan trauma lantaran peristiwa itu,” ujar Rudianto saat membuat laporan ke Polsek Percut Sei Tuan, Rabu (23/6/2021).
Sementara itu, ibu korban SJ ( 33 ) berharap agar pelaku segera ditangkap dan diproses hukum karena mereka merasa trauma akibat ancaman senjata itu.
“Saat itu anak saya membantu bapaknya yang dicekek lehernya sama salah satu pelaku, sambil merekam kejadian penganiayaan itu, tapi salah satu dari 6 pelaku merampas dan membanting hp anak saya sambil menodongkan senjata mirip pistol ke arah warga dan pada anak saya PA (15) tepat di kening anak saya. Saya nggak kenal sama pelaku, saya sangat trauma dan anak saya yang jelas dibawah umur sangat trauma dan mengalami luka di tangan bagian kiri,” ucapnya.
Dirinya sangat berharap pihak kepolisian dapat menangkap dan memproses para pelaku dengan hukuman yang setimpal.
“Saya berharap Pak Kapolrestabes Medan melalui Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Janpiter Napitupulu untuk minindak lanjuti laporan kami STTLP/1189/VI/2021/SPKT Percut,” pungkas ibu korban. (Rafli)