SERDANG BEDAGAI – Masyarakat desa kota pari kecamatan pantai cermin kabupaten Serdang Bedagai kesal atas tindakan PT Pandan indah Rahayu yang sudah berulang kali menutup akses jalan masyarakat nelayan menuju ke pantai.
Dari pengakuan salah satu warga yang tak mau di sebutkan namanya, PT Pandan Indah Rahayu (PT PIR) sudah 3 kali menutup akses jalan masyarakat, penutupan nya di tahun 1997, 2018 dan 2020.
“Dulu perusahaan tersebut menutup jalan menggunakan seng, jadi masyarakat ribut, terus dilakukan mediasi di kantor kepala desa saat itu, hasilnya perusahaan bersedia membuka kembali,” tutur warga tersebut.Kamis(24/3/2022)
“Dengan adanya penyempitan jalan cor patok seperti itu yang di lakukan perusahaan, nelayan susah membawa hasil tangkap dari laut dan membawa rumput untuk ternak kami,” ucapnya kepada awak media.
“Baru seminggu di bulan Maret 2022 ini, perusahaan itu pasang tiang-tiang cor menghalangi jalan,” tegas warga tersebut.
Kepala desa kota pari, Abdul Khair yang sering di panggil dolah membenarkan kejadian tersebut.
“Saya telah mengetahuinya melalui kepala dusun dan masyarakat setempat, pemasangan patok menghalangi jalan masyarakat nelayan ke pantai dan kejadian ini sudah pernah terjadi di beberapa tahun sebelumnya,”ungkapnya.
“Saya juga telah menghubungi humas perusahaan memohon untuk membuka kembali patok itu karena untuk akses jalan masyarakat ke pantai, percakapan saya melalui via telepon,” jelas kades.
“Atas keluhan masyarakat, saya akan segera menyurati PT. Pandan Indah Rahayu secara resmi agar mencabut patok itu,” ucap Kades tegas.
“Surat tanah dimiliki PT Pandan Indah Rahayu atas sepengetahuan saya itu Hak guna usaha (HGU),” Jelas kades saat ditanya awak media mengenai legalitas surat tanah yang dimiliki oleh PT tersebut.
Saat awak media mencoba mengkonfirmasi ke pihak perusahaan PT Pandan Indah Rahayu yang sering disebut Sianipar tidak berhasil karena yang bersangkutan tidak berada di tempat.
(Boy)
