SERDANG BEDAGAI – Diduga banyak penggelapan dana operasional kantor yang dilakukan oknum-oknum di puskesmas pembantu besar 2 terjun dusun 4 kecamatan pantai cermin kabupaten Serdang Bedagai.
Salah satu narasumber yang merupakan penjaga puskesmas tersebut mengaku kecewa terhadap menejemen yang di terapkan di puskesmas tersebut.
“Saya sudah tiga tahun disini pak sebagai ganti sewa,saya yang bayar listrik nya pak,” ucap penjaga puskesmas kepada awak media.
Salah satu hal yang sangat miris adalah bendera kebanggaan Republik Indonesia tidak diperhatikan perawatannya hingga terlihat kumuh dan sobek.
“Saya sudah bilang bendera sobek itu pak,namun belum di ganti.Saya gak di gaji, karena saya numpang disini, jadi saya harus bersih-bersihkan kantor, saya juga yang membayar listrik, saya fakir miskin pak,”ucap ibu penjaga kantor puskesmas tersebut.Selasa(5/4/2022)
Saat dikonfirmasi,Bu Puspa Bidan desa sekaligus kepala puskesmas pembantu pantai cermin desa besar 2 terjun tidak tahu bendera buram, koyak dan masalah pembayaran tagihan listrik.
“Saya tidak tahu koyak pak, tagihan listrik juga gak tahu pak, saya baru 3 bulan disitu. Nanti saya coba tanya dengan yang lama, kami serah terima laporan saja untuk hal-hal seperti itu saya belum tau,” jelas Puspa kepada awak media.
Terkait hal tersebut, dengan peraturan tentang bendera yang diatur dalam UU No. 24/2009 tentang Bendera,Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Pasal 24 huruf c menyatakan “Setiap orang dilarang: mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam.”
Pelanggaran itu pun dapat dikenakan ketentuan pidana Pasal 67 (b) apabila sengaja mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf c, bisa dikenakan sanksi pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp100 juta rupiah.
(Kaprius)
