Warga Pantai Cermin: PT. KWPC Penjajah dan Perusak Hutan Mangrove

  • Whatsapp

SERDANG BEDAGAI – Saat Sosialisasi terkait bangunan dan gubuk kecil di pantai cermin yang di hadiri oleh Muspika Kecamatan pantai cermin tidak terlihat pihak dari PT.KWPC (Kawasan Wisata Pantai Cermin) di lokasi pertemuan,Selasa (1/11/2022).

Sosialisasi yang dilaksanakan di wisma pantai cermin desa pantai cermin kanan berdasarkan undangan kepala desa pantai cermin kanan Bassarudin kepada para pedagang kecil/pelaku usaha di wisata pantai cermin themepark.

Read More

Warga mempertanyakan isi surat undangan yang menyatakan bahwa pedagang memiliki bangunan dan gubuk liar yang sudah ada jauh sebelum PT.KWPC hadir.

Warga yang hadir sebut PT.KWPC yang merupakan pihak yang liar,tebang hutang magrove secara brutal hingga merusak ekosistem laut di pantai cermin.

Warga mempertanyakan kenapa Camat Pantai Cermin yang bernama M.H. Tambunan, seolah tutup mata dengan kejadian tersebut.PT.KWPC dengan enaknya merambah hutan mangrove tanpa ada pencegahan dari pemerintah setempat.

“Yang liar itu bukannya gubuk kami pak, Tapi penebang hutan itu yang liar, menebang hutan mangrove tanpa memikirkan dampak lingkungan dan ekosistem biota laut,” ucap warga yang hadir kepada camat.

“Kami dari dulunya sudah ada sebelum adanya pembangunan themepark dan sudah lama berjualan disitu pak, kami cari makan bukan cari kekayaan pak.Harusnya pak camat bisa bijak dalam menilai pihak mana yang liar,”ungkap warga yang lainnya kepada muspika.

Saat warga minta tanggapan Camat atas siapa yang liar , Camat Pantai Cermin tidak menjawab pertanyaan tersebut.

Wargapun mendesak agar camat tersebut yang seharusnya pro rakyat menjawab pertanyaan dari masyarakat Pantai Cermin yang dikatakan liar.

“Saya disini hanya menampung Keluhan bapak/ibu, nanti saya sampaikan kepada pengusaha,” jelas camat.

Mendengar kata – kata dari camat tersebut sudah jelas bahwa fungsi camat tersebut sudah tidak ada.Harusnya sebagai seorang camat ,Tambunan haruslah pro terhadap warganya dan bukan seolah – olah berpihak terhadap pengusaha.

Wargapun secara serentak meninggalkan acara sosialisasi untuk menunjukkan rasa ketidakpuasan dan kekesalannya terhadap Muspika.

“PT KWPC itu seperti penjajah, mengusir kami rakyat kecil yang sudah sangat lama berdagang di lokasi tersebut dari tempat kami mencari makan,”ungkap salah satu warga yang tidak puas dengan jawaban camat tersebut.

(Boy)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *