Foto : Korban PT Medan Canning yang meminta Keadilan
MEDAN – Dugaan PT Medan Tropical Canning Frozen Industries Jalan Pulau Kangean KIM I paksa buruhnya kerja secara rodi, Selasa (8/10/2024)
Ini diceritakan secara gamblang oleh Sulastri (41) warga Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, dirinya bekerja hingga pingsan karena tak tahan menahan rasa sakit setelah bekerja menyusun kaleng berisi hasil laut (canning and frozen)
Saat bekerja dirinya pingsan dan langsung dilarikan ke ruang P3K Industri untuk mendapatkan penanganan sementara dari pihak perusahaan.
“Seharusnya 30 menit setelah menyusun kaleng hasil laut ke dalam keranjang pekerja harus diganti dengan pekerja lainnya. Ini tidak 2 jam nonstop saya bekerja hingga pingsan,” jelas Sulastri.
Lain halnya Ranti (44) Lorong Jaya Mabar, tak tahan dengan pekerjaan dari PT Medan Canning namun karena butuh akan pekerjaan terakhir diterima dengan terpaksa.
“Gimana ya! Saya harus sendiri mengisi 8 basket yang sebenarnya harus dikerjakan oleh 4 pekerja. Satu basket berisi 540 kaleng. Mau tidak mau karena anak harus makan terpaksalah dikerjakan juga,” ungkap Ranti yang telah bekerja 25 tahun lamanya.
Terpisah 2 personel Polres Pelabuhan Belawan hadir menggali informasi kebenaran persoalan pemberhentian sepihak terhadap buruh PT Medan Channing di kantor Hukum Trifa & Rekan Medan Marelan.
Kedatangan 2 Personil Polres Pelabuhan Belawan dihadiri secara antusias oleh Puluhan para karyawan yang terzolimi oleh Pihak PT Medan Canning.
Upaya konfirmasi terhadap General Manager, Yendi PT Medan Tropical Canning Frozen Industries tak menuai hasil.
Para awak media yang akan melakukan konfirmasi tak diizinkan memasuki lokasi perusahaan PT Medan Canning.
Hingga konfirmasi tim awak media diteruskan ke Ketua SPSI Medan Labuhan, Sri Rezeki serta Bendahara M Daulay tak membuahkan hasil, sampai salah satu tim awak media diblokir nomor wa nya saat hendak konfirmasi melalu hp sellularnya via Whatsapp.
(RR-Team)
