Pegawai SPBU Negeri Lama Labuhanbatu Tambok Sihaloho Diduga Otak Pelaku Penganiayaan Segera Ditangkap

  • Whatsapp

Foto : Korban Penganiayaan SN di SPBU Negeri Lama.

 

 

LABUHANBATU – Pegawai SPBU Negeri Lama Kecamatan Bilah Hilir Tambok Sihaloho diduga menjadi otak pelaku penganiayaan yang terjadi di stasiun pengisian bahan bakar umum beberapa waktu lalu.

Penganiayaan pada Selasa (9/12/2025), sekira pukul 23.45 mengakibatkan korban inisial SN (40) tahun warga Sei Mambang Hilir 2, mengalami luka memar dan robek bagian pelipis wajah dan memar bagian kepala.

Bermula dari panjangnya antrian kendaraan yang melakukan pengisian BBM yang tidak beraturan sehingga terjadi adu mulut antara masyarakat (korban) dengan operator pengisian BBM yang bertugas pada saat itu.

“Kami sudah antri lama, tapi tiba-tiba operator melakukan pengisian BBM kepada pengendara kendaraan mobil yang bukan ikut antrian.

Tentu saya kecewa sudah lama menunggu antrian panjang kok bisa yang bukan antrian yang diutamakan.” bebernya.

Kecewa sudah lama mengantri kurang lebih 6 jam dari pukul 18.30 sampai sekira kurang lebih pukul 23.30 wib, belum juga mendapatkan antrian, korban langsung teriak tidak terima kenapa operator melakukan pengisian kepada mobil yang datang dari depan tanpa antrian.

“Setelah saya teriak datanglah operator yang pada saat itu bertugas atas nama Tambok Sihaliho, dengan perasaan tidak senang dan akhirnya memanggil teman- temannya dari warung di sekitar SPBU dan terjadilah penganiayaan oknum operator terhadap saya dan beberapa teman mereka menganiaya saya hingga saya tidak berdaya,”sebutnya.

SPBU 14227350 yang bertempat di jalan lintas Negeri Lama, Kelurahan Negeri Baru, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut memang kerap terjadi keributan diduga kuat karena adanya kerja sama antara operator dengan pengendara pelangsir BBM untuk kembali di ecer.

SN berharap agar otak pelaku penganiayaan beserta para pelaku lainnya agar segera ditangkap.

“Saya berharap agar kasus saya cepat selesai dengan menangkap para pelaku yang menganiaya saya dan bisa menjadi atensi pihak kepolisian, ” ujarnya singkat.

Sementara itu, Kapolsek Bilah Hilir AKP Armen Faisal dan Kanit Reskrim Ipda Riko Sihombing belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi terkait peristiwa ini melalui pesan WhatsApp.

 

(gosumut/red)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *