Akibat Diberikan Pekerjaan Diluar Kapasitas Kerja,Karyawan PT Medan Canning Dilarikan ke Rumah Sakit Sinar Husni

  • Whatsapp

Foto : Ngatiyem,saat berada di ruang UGD RSU Sinar Husni setelah pingsan

 

Read More

 

MEDAN – Terulang kembali Karyawan PT. Medan Tropical Canning & Frozen Industrial Jalan Pulau Kangean KIM 1, Medan Deli, Sumut pingsan saat di tempat kerja.

Dugaan sementara karyawan yang pingsan tersebut terlalu dipaksakan bekerja melebihi kapasitas kerja normal oleh pihak perusahaan.

Ngatiyem (47) warga Jalan Mabar, Kecamatan Medan Deli, karyawan PT Medan Canning harus dilarikan ke Rumah Sakit Sinar Husni, Medan Helvetia, akibat kerja yang diduga terlalu dipaksa yang dilakukan oleh pihak management perusahaan, Kamis (10/10/2024)

Dari sebelumnya Ibu Sulastri (41) warga Kawat 4,Tanjung Mulia, Medan Deli, yang juga pingsan saat melakukan pekerjaan yang melebihi kapasitas kerja normal oleh pihak Management Perusahaan.

Terlihat, Belasan kabel dan selang tertempel ditangan dan dibadan Ngatiyem saat tim awak media mendatangi rumah sakit.

Dirinya mengaku telah dipindahkan pekerjaannya oleh Stevi supervisor dari dalam ruangan keluar ruangan untuk menyusun kaleng yang diperintahkan oleh GM Yendi dalam pekerjaan yang seharusnya pekerjaan tersebut untuk 5 orang menjadi 1 orang saja, dengan rincian 1 lot harus selesai 1 jam, dan 1 lot terdapat 4 basket, dan 1 basket lebih kurang 500 kaleng dengan bekerja berdiri jinjit serta membungkuk.

Ngatiyem sudah menyiapkan 2 basket hingga akhirnya tak sanggup untuk bekerja kembali dan pingsan lalu dilarikan ke rumah sakit.

“Selain saya tadi ada juga yang nama nya sering kami sebut Mariani Kampong juga katanya pingsan, itu kawan yang bilang tak lama kejadian dengan saya, tapi tak tau dibawa kemana.

Sebelum kejadian saya pingsan,saya dipaksa untuk bekerja di ruang penyusunan oleh supervisor Stevi.Saya minta jangan di pekerjakan di Ruang dalam Penyusunan ikan karna saat ini saya masi dalam keadaan kurang enak badan,”jelas Ngatiyem dengan napas sesak saat ditemui awak media dirumah sakit.

Namun dengan dana keras Stevi mengatakan agar masuk saja kedalam dan kerjakan apa yang disuruh.

“Kalau tidak mau silahkan buat surat pengunduran diri saja kata supervisor saya pak.Terpaksa saya melakukan pekerjaan tersebut dan saya bilang kepadanya kalau terjadi apa apa sama saya kamu tanggung jawab,”ungkap Ngatiyem menceritakan saat di ruang UGD.

Setevi langsung pergi sembari menelfon tanpa menghiraukan diri saya yang sedikit letih .

Berselang berapa jam saat mulai mengerjakan di Penyusunan ikan tersebut Perut Ngatiyem mulai sakit karna Mesin penyusunan ikan tersebut agak tinggi hingga mengambil kaleng ikan tersebut dengan berjinjit dan perut terus terbentur besi serta kondisi kesehatan terus menurun dan akhirnya Ngatiyem jatuh pingsan serta tidak ingat apa apa lag.

“Saya saat ini sangat terintimidasi dan paksaan pekerjaan yang di berikan membuat saya tidak bisa berbuat apa apa,”ucapnya dengan nada lemas.

Hal tersebut Juga menjadi tanda tanya publik, dimana hati nurani perusahaan hingga penjajahan terulang kembali dikalangan rakyat Indonesia tanpa adanya perhatian dari pemerintah dan juga aparat penegak hukum.

Para penegak hukum diam membisu dan tidak mengambil tindakan tegas, seolah ada main mata dengan pihak manajemen PT.Medan Canning.

Sebelumnya Pihak Kepolisian Polres Pelabuhan Belawan sudah mendatangi kuasa hukum para karyawan yang terzolimi dan mengintrogasi para karyawan, Selasa (08/10/2024) Sore, hingga jatuh korban kembali belum ada juga tindakan tegas dari Pihak Kepolisian.

Aktivis masyarakat Citra Dwi Kartika SH. dan menjadi Ketua Lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) turut angkat bicara.

“Ini sudah tidak bisa di biar kan lagi , Sudah seperti Penjajahan jaman jepang , Intimidasi dan pemaksaan.Saya meminta bagi para penegak hukum untuk menindak tegas oknum penyiksa yang di lakukan mereka kepada para karyawan seperti Sulastri dan Ngatiyem serta Kemungkinan banyak lagi yang lainya .

Citra juga menyesalkan sikap dari Kepolisian dan wakil rakyat yang seolah tidak perduli dengan kejadian tersebut.

“Pihak kepolisian dan Wakil Rakyat,kenapa kalian diam dan tidak ada tindakan ,”ucap aktivis masyarakat kepada awak media .

(RR/team)

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *