SERDANG BEDAGAI ~ Masyarakat pantai cermin kesal atas keputusan Pemerintah Serdang Bedagai yang memperpanjang izin pihak PT KWPC sepihak dan resah atas tindakan pengusaha merusak serta menggunduli hutan mangrove yang berada di dusun 1 desa pantai cermin kanan kecamatan pantai cermin.
Warga menggelar aksi dengan menanam kembali hutan mangrove ke lokasi.
Ribuan Masyarakat nelayan, adat, peduli lingkungan,pedagang dan masyarakat kelompok tani mangrove sahabat alam. Mereka meminta tolong kepada presiden republik Indonesia bapak Ir. Joko widodo untuk membantu masyarakat reboisasi hutan mangrove di pantai cermin.
Diduga Bupati Serdang Bedagai tidak mampu menjaga hutan mangrove di desa pantai cermin kanan dengan memperpanjang izin kepada pihak pengelola PT KWPC,diduga demi memenuhi janji politik melalui pemberharuan perjanjian kontrak.
Pihak perusahaan P.T. KWPC yang mengklaim sebagai pengelola lahan tersebut, menolak kehadiran rombongan masyarakat menanam mangrove dengan menutup pagar lokasi lahan tersebut.
Kesal lihat tindakan pengelola, koordinator aksi penanaman hutan mangrove ini, Syahril tokoh masyarakat nelayan pantai cermin, bersama masyarakat menanam bibit mangrove di pinggir jalan di depan lokasi pembangunan PT KWPC dan ia memohon agar presiden mau menolong masyarakat reboisasi hutan mangrove.
“Tolong kami pak presiden, kami ingin hutan mangrove di pantai cermin kembali lagi, kami menolak adanya perusakan hutan, sebab bisa terjadinya bencana alam dan pemusnahan ekosistem pantai” ujar Syahrial saat menyampaikan aspirasi kepada muspika pantai cermin.Senin(27/12/2022)
Penanaman mangrove di saksikan oleh muspika pantai cermin. Camat pantai cermin M.H. Tambunan turut hadir di lokasi penanaman.
“Saya tidak bisa melarang dan mengizinkan untuk penanaman disini, tempuh jalan hukum tuntut saja di pengadilan,” ungkap camat saat masyarakat melakukan aksi.
Saat aksi tersebut pihak pengelola tidak ada yang berikan komentar.
(Boy)
