SIMALUNGUN – Kaur pembangunan di suatu Nagori semestinya adalah orang yang paling mengetahui tentang anggaran dana untuk suatu proyek pembangunan didesanya, namun lain halnya dengan kaur pembangunan Nagori Talang Bayu, Kec.Hutabayu raja, Kab. Simalungun Erik Gultom yang mengaku tidak mengetahui berapa anggaran yang dikelola (Kades), Pangulunya untuk suatu bangunan yang berada didesanya.
Ditemui dirumahnya, Erik Gultom ketika dikonfirmasi terkait anggaran yang digunakan untuk pembangunan di Nagori Talang Bayu mengatakan” Kalau untuk anggaran pembangunan, seperti proyek pembangunan rabat beton tahun 2021 di Nagori Talang Bayu, saya tidak tahu, seandainya pun saya tahu, tidak akan saya beritahu, karena itu rahasia, RAB nya ada sama saya kenapa emangnya,”ucapnya dengan nada kasar.Kamis (9/9/2021)
Erik Gultom kaur pembangunan Nagori Talang Bayu, yang juga merupakan anak kandung Pangulu nagori talang bayu Melkiader Gultom terkesan tertutup terkait proyek pembangunan yang bersumber dari dana desa tersebut.
Ditemui salah seorang warga yang tidak mau namanya disebut mengatakan kaur pembangunan tidak tahu apa – apa.
” Tidak taunya Kaur pembangunan itu bang, soalnya setiap ada bangunan, kaur itu tidak pernah ada dilapangan, yang ada Pangulu sama Bendahara saja, kami pun binggung semenjak ayahnya Pangulu anaknya yang diangkat jadi Kaur pembangunan,”ucapnya.
Pangulu Nagori Talang Bayu diduga melanggar UU Desa no 6 tahun 2014 pasal 29 huruf b.yang berbunyi “Kepala Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan/atau golongan tertentu.
Selain membuat keputusan yang mengangkat anaknya menjadi kaur pembangunan, papan transparansi anggaran dana desa pun tidak ditemukan dikantor Nagori Talang Bayu.
Bupati Simalungun diminta melalui dinas terkait untuk segera memeriksa pangulu nagori talang bayu terkait diangkatnya anak kandung menjadi kaur pembangunan supaya nagori-nagori lain tidak meniru pangulu tersebut.(antoni.s)
