Ustadz Miftah Cool : Nyai “Wonder Woman” Nawari Bakso Kepada 800 Orang Yang Mau Mengepung Rumahnya

  • Whatsapp

MEDAN – Nikita Mirzani wanita terhebat, pastinya wanita terkuat wonder woman abad ini. 800 orang pria mau mengepungnya malah dia open house mau nyiapin bakso dan nambahin 200 orang lagi supaya genap 1000. Dia lebih hebat dan kuat dari saya dan wanita yang sangat pemurah dan saya gak ada apa-apanya dibandingkan Nyai.

Nyai begitu santai dan happy dianggapnya hidup ini seperti hari raya aja. Musuh pun dianggap tamu jadi wajib dijamu kalau datang ke rumah, ini level spiritualitas tingkat tinggi.

Mahatma Gandhi pernah menyatakan, Whenever you are confronted with an opponent. Conquer him with love. Artinya : “Setiap kali Anda dihadapkan dengan lawan. Taklukkan dia dengan cinta.”

Saya mendukungmu mbak Nikita melawan segala bentuk radikalisme dan intoleran.

Wanita yang satu ini tidak ada takutnya banyak yang salut dengan keberaniannya dan mendukungnya. Sepertinya dia pun memang memiliki mental baja yang pemberani dan cool.

Seperti yang saya kutip dari Tempo, Maheer mengancam akan mengepung rumah Nikita setelah pernyataan artis kontroversial itu di Instagram Storynya, Rabu, 11 November 2020. “Gara-gara Habib Rizieq pulang ke Jakarta penjemputannya gila-gilaan. Nama habib itu adalah tukang obat. Screenshot, nah nanti banyak nih antek-anteknya nih, hah enggak takut gue,” katanya. Nikita mengomentari penjemputan Rizieq di Bandara Soekarno Hatta sehari sebelumnya.

Jika saya melihat kalimat yang dilontarkan mbak Niki itu sepertinya tidak ada kesalahan sedikit pun. Itu bukan penghinaan tapi sebuah refleksi sosial menyikapi hal-hal yang berkembang dan fakta-fakta di lapangan.

Sebutan tukang obat bukanlah penghinaan, tukang obat mencari rezeki yang halal dan berguna untuk masyarakat. Saya kira analogi yang dibangun di sini tak ada domain penghinaan apa pun itu.

Lagian kita sebagai muslim tatkala ada yang mengkritik kita, kita juga harus menerimanya dengan lapang dada. Jangan melebarkan masalah tidak pada tempatnya hanya karena berbeda persepsi. Kita juga harus adil menyikapi sesuatu walaupun kita tidak suka dengan sesuatu itu.

Bukankah disebutkan dalam Alquran,

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

(Penulis Ustadz Miftah Cool, penceramah kondang asal Sumatera Utara).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *