TARGET24JAM.COM – Kesyukuran yang dirasakan saat ini merupakan kebaikan yang melimpah. Allah titipkan rasa syukur itu sebagai kebahagiaan-Nya karena memiliki hamba-hamba yang shalih.
Allah Swt berfirman :
“Allah tidak akan merubah nikmat umat manusia sampai mereka merubah nikmat yang ada pada diri mereka (dengan kekufuran). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Anfal : 53).
Menjaga nikmat Allah itu dengan kesyukuran kepada-Nya jauh lebih penting daripada merengut, ngambek dan tidak terima dengan kondisi yang sedang dialami hari ini. Karena sekecil dan seremeh apapun nikmat yang Allah anugrahkan tetap wajib kita syukuri.
Dengan mensyukuri nikmat yang kecil berarti kita menerima kekayaan bumi dan menggapai tambahan-tambahannya. Allah Swt terkadang sengaja menguji kita dalam karunia yang sedikit agar kita layak dan konstan menerima nikmat yang banyak.
Bersabda Sayyidina Muhammad Saw, “Sedikit engkau bisa syukuri itu lebih baik daripada banyak engkau tidak mampu.” (HR. Thabrani). Seirama dengan pepatah lama : “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.”
Karena dari yang sedikit itulah kita dilatih dan ditempa untuk menerima karunia yang besar agar kita tetap istiqomah dalam bersyukur dan jauh dari kufur.
Imam Abul Hasan Al-Mawardi Rahimahullah dalam kitabnya An-Nukat wal ‘Uyun menfasirkan ayat 53 dari surat Al-Anfal tadi di atas dengan sangat komplek dan memberi kesadaran kepada kita akan nikmat Allah,
“Ada 5 cara untuk mengekalkan nikmat Allah sehingga wajib bagi kita menyemai syukur :
- Allah akan selalu memberikan pertolongan kepada hamba-Nya selama ia yakin dan tetap bertawakkal memasrahkan diri kepada-Nya.
- Allah akan menjaga hamba-Nya dari kejahatan musuh dan orang-orang yang benci dengannya selagi ia eksis dalam ketaatan kepada-Nya dan menjaga diri agar jangan sampai bermaksiat kepada-Nya.
- Allah pasti akan senantiasa memberikan kekayaan dan keluasan rizki hamba jika ia menunaikan hak-hak Allah dengan baik.
- Allah memberi pahala dan balasan kebaikan kepada mereka hamba-hamba-Nya selama iman tetap ada di dalam dada mereka.
- Bimbingan Allah akan selalu menyertai hamba-hamba-Nya selagi mereka tetap istiqomah menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Kesyukuran yang kita rasakan hari ini akan lebih lezat dan gurih banget nikmatnya jika kita iringi ucapan Alhamdulilah dengan keinginan untuk saling berbagi kepada sesama. Itu yang istilah kerennya “Asyukru bil Hal.”
Mensyukuri nikmat Allah bagaikan stok barang yang tidak akan pernah ada habisnya. Dia akan selalu ada saat kita butuh, dia akan selalu siaga kala kita perlukan, dia akan memberi kesegaran di saat kita berbahagia.
Kesyukuran itu merupakan energi terbesar ilahi yang akan menciptakan power yang positif sehingga mampu menarik limpahan karunia yang lainnya untuk segera dinikmati, baik yang diperkirakan atau yang tidak pernah diduga sebelumnya sama sekali.
Ibnu ‘Ajibah Rahimahullah dalam kitabnya Al-Bahrul Madid fi Tafsiril Quranil Majid menyatakan : “Orang yang bersyukur dengan segala nikmat berarti ia telah mengikat nikmat tersebut dengan ikatan yang kuat. Sementara orang yang tidak bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan maka sesungguhnya ia telah melepas nikmat yang telah ada.
Imam Junaid Al-Bahdadi juga menjelaskan hakikat bersyukur itu
“Mengikat yang sudah ada dan memburu yang belum ada, bersyukur itu Anda tidak menggunakan nikmat Allah Swt untuk bermaksiat kepada-Nya (qayyidul mauqud wa shaidul mafqud).”
Dewasa ini, Alhamdulilah banyak orang yang menggunakan nikmat Allah untuk kebaikan. Memang indah hidup ini jika karunia Allah ini diarahkan kepada yang positif. Misalnya punya uang untuk membantu fakir miskin, berinfak untuk panti asuhan dan orang-orang terlantar, membahagiakan istri dan anak-anak.
Punya kesempatan dan waktu luang untuk menuntut ilmu supaya hidup tidak sia-sia. Punya kendaraan untuk menghantarkan orang ke rumah sakit. Punya rumah untuk dijadikan tempat berkumpul keluarga dan silaturahmi. Punya kesehatan untuk beribadah dan mengabdi kepada Khaliq.
Dengan bersyukur, hidup akan terasa indah, rizki akan bertambah, nikmat selalu melimpah, harta menjadi berkah, kesehatan pun tercurah, senyum di wajah pun merekah dan semangat kerja semakin bergairah.
Dan salah satu kesyukuran terbesar adalah diberikan Allah kita kesempatan nafas di haru ini untuk menambahi yang kurang-kurang dan mengurangi yang memang berlebihan.
Ya Allah, tetapkanlah hati kami agar selalu bersyukur terhadap nikmat yang Engkau berikan kepada kami dan juga kepada kedua orang tua kami. Masukkanlah kami dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang ikhlas.
Oleh : Al-Ustadz H. Miftahul Chair, S.Hi. MA
(Penceramah & Motivator Pejuang Islam Nusantara Sumut)