Jangan Biarkan Rasa Bersalah Menghantuimu

  • Whatsapp

MEDAN – Secara psikologis, banyak orang yang merasa tersiksa dengan dosa-dosa masa lalunya. Terkadang semangat jadi melemah, kinerja pun jadi lamban dan tak terarah karena dosa tersebut.

Sebenarnya kita tidak perlu takut dengan dosa itu, yang penting kita harus melakukan perubahan dan kembali ke jalan-Nya.

Disebutkan di dalam Alquran surat Hud ayat 3, “Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik.”

Dalam ayat ini Allah dengan kasih dan sayang-Nya membimbing kita supaya tidak mencemaskan kesalahan atau kegelisahan yang menjadi-jadi bilamana telah melakukan dosa. Tapi Dia malah memberikan reward kepada mereka yang meminta maaf atas kesalahannya berupa kesenangan dan karunia atau rezeki yang bertambah-tambah.

Kesenangan dari para pendosa itu apabila dia menyesal atas kekhilafan yang telah dilakukan. Kesenangan itu akan terus berkesinambungan dengan 2 hal sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Zamakhsyari dalam kitabnya Al-Kasysyaf,

1. Bersungguh-sungguh untuk berubah (akhlisuut taubath).
2. Konsistensi dengan perubahan tersebut (istaqiimuu ‘alaihaa).

Itulah sebabnya orang yang tak berdosa itu tak perlu bersedih selalu, Nabi Muhammad Saw pernah bersabda: “Orang yang bertobat itu sama seperti orang yang tak punya dosa lagi.” (HR. Ibnu Majah).

Sungguh ungkapan yang indah seolah-olah menyiratkan makna, yang berlalu biarlah berlalu, terlanjur melakukan dosa ya sudahlah.

Kini saatnya Anda bangkit dari perasaan bersalah menuju perasaan tidak akan kalah dengan kehidupan ini.

Less Brown mengatakan, “Forgive yourself for your faults and your mistakes and move on.” Artinya: “Maafkan dirimu sendiri untuk kekurangan dan kesalahanmu dan lanjutkan hidup.”

Jadi lanjutkan hidup, teruskan perjalanan, lupakan hal-hal yang dapat membebani Anda. Andai kata diri Anda belum bisa meninggalkan dosa, kata Syeikh Abdullah Al-Haddad dalam kitabnya Al-Fushulul ‘Ilmiyyah Wal Ushulul Hukmiyyah, tetaplah beribadah, tetaplah berbuat baik walaupun belum bisa meninggalkan dosa supaya tetap bisa berdamai dengan Tuhan dan Tuhan akan menuntunnya untuk lepas dari lembah dosa tersebut.”

Orang yang baik itu bukanlah yang tidak pernah berbuat kesalahan tapi setelah dia melakukan kesalahan, dia rubah kesalahan itu menjadi pembangkit kesuksesannya dan pemantik kejayaannya.

(Penulis Ustadz Miftah Cool, penceramah kondang asal Sumatera Utara).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *