REMBANG – Pengasuh Suluk Ndalanan, Rembang Jawa Tengah, Achmad Shiva’ul Haq Asjach atau yang akrab disapa Gus Shiva, menanggapi viralnya video sekelompok orang yang mengganti kalimat hayya ala sholah dalam adzan dengan kalimat Hayya Alal Jihad.
Gus Shiva menaruh harapan agar masyarakat Indonesia tidak terprovokasi dengan panggilan adzan yang diplesetkan tersebut.
“Saya menaruh harapan kepada anda semua, jangan sampai terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi. Agama kita jelas melarang keterpecah-belahan dan mengajak kita untuk bersatu serta mewujudkan perdamaian di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat,”Ungkap Gus Shiva sesuai yang diterima target24jam.com, Selasa (01/12/2020) dini hari.
Cucu KH. Achmad Tamamuddin Munji ini juga menjelaskan, dalam negara bangsa yang telah merdeka seperti sekarang ini, jihad seharusnya dimaknai sebagai upaya untuk bersungguh-sungguh dalam mewujudkan cita-cita nenek moyang yang telah susah payah memperjuangkan kemerdekaan tempo dulu.
“Apa itu? Mewujudkan perdamaian, keharmonisan, mencerdaskan kehidupan bangsa, memakmurkan ekonomi warga serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab,”imbuh Gus Shiva.
Oleh karena itu, menurutnya, di tengah kehidupan yang plural seperti di Indonesia ini, semua pihak harus memperkuat toleransi dan saling menghargai baik sesama maupun antar pemeluk agama lain, etnis, budaya, dan lain-lain.
“Mari kita kokohkan persatuan dan kesatuan. Kita perkuat persaudaraan sesama warga bangsa dan persaudaraan kemanusiaan sebagai sesama manusia,”ujar Gus Shiva.(Red)