Kali ini saya ingin menyampaikan tentang makna Banser menjaga gereja, sebenarnya tidak hanya gereja, rumah-rumah ibadah lainnya seperti kelenteng, pura, wihara, jika ada kondisi yang tidak aman, ada khawatir hadirnya aksi-aksi teror, itu Banser siap dengan misi kemanusiaannya menjaga keamanan bangsa kita ini.
Barisan Ansor Serba Guna melakukan menjaga gereja, menjaga rumah ibadah mereka sudah punya dasar tentang hal itu. Mereka melakukan itu sebagaimana Rasulullah Saw juga melindungi orang-orang non muslim.
Dalam hadits riwayat Baihaqi dalam kitabnya Dala’ilun Nubuwwah Nabi Muhammad Saw membuat statemen :
“Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dari Muhammad Saw teruntuk Uskup Abul Harits dan semua uskup yang ada di daerah Najran, praktek ritual mereka, rahib-rahib mereka, rumah ibadah mereka, penjaga rumah ibadah mereka, agama mereka, perjanjian antar mereka, dan semua yang ada di bawah administrasi mereka yang sedikit atau pun banyak, mereka adalah tetangga Allah dan mendapat jaminan keamanan Rasul-Nya.
Tidak akan ada perubahan (tidak akan diganggu) untuk keuskupan mereka, rahib dari kerahibannya, ritual dari peritualannya, tidak pula dirubah hak atas mereka, tidak pula sistem pemerintahan mereka dan tidak akan ada apa pun yang terjadi pada mereka dengan ketentuan tersebut, karena mereka adalah tetangga Allah dan Rasul-Nya selama-lamanya.
Apa yang mereka lakukan tulus untuk Allah dan mau melakukan perdamaian maka mereka akan diperlakukan seadil-adilnya dan tidaklah mereka dianiaya.” (HR. Baihaqi).
Lalu kemudian apa yang dilakukan Rasulullah Saw itu dilakukan juga oleh Sayyidina Umar bin Khaththab sahabat Rasulullah Saw. Umar menitahkan dalam kitab Tarikh Al-Thabari Imam Ath-Thabari menceritakan,
“Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan kalimat inilah Hamba Allah Umar Amirul Mu’minin sanggup memberikan kepada orang-orang Leden, siapan saja dari orang-orang Palestina masuk bersama mereka maka dia (Umar) akan memberikan keamanan pada diri mereka, harta mereka, gereja-gereja mereka, salib-salib mereka, orang-orang yang sakit di antara mereka dan yang sehat dan seluruh agama yang ada pada mereka. Pastinya, tidaklah gereja-gereja mereka di jadikan tempat tinggal, tidak dirobohkan, tidak dikurangi sedikit pun yang ada padanya, tidak pula areal mereka, tidak pula diganggu agama-agama mereka, tidak pula salib mereka, tidak juga harta mereka, tidaklah mereka dibenci atas agama mereka dan tidak ada satu pun yang boleh menyakiti mereka.”
Itu semua untuk dasar rasa kemanusiaan. Kita tidak boleh merasa paling benar, kita tidak boleh menghukum atau memvonis seseorang sesuai dengan konsep agama yang kita pakai.
Jadi sesuai Pancasila Kedua Kemanusiaan yang Adil & Beradab bahwa misi kemanusiaan itu adalah misi setiap agama yang kita cintai, yang kita banggakan itu sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin, menebar rahmat kasih sayang untuk seluruh alam.
Jadi sesuai dengan filosofi, kalau engkau menjaga kau akan dijaga, kalau kau mencintai kau akan dicintai. Begitulah Banser menunjukkan aksi tersebut, yang di kemudian harikan ketika ada aksi teror penembakan di masjid Jerman, orang-orang Kristen dan orang-orang yang ada di Jerman itu melindungi orang-orang Islam yang sedang melaksanakan ibadah jadinya.
Inilah take and give yang ingin kita maui di dalam kehidupan beragama. Terimakasih Banser yang telah berjuang untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salam Nusantara jumpa lagi di cemil-cemil selanjutnya.
Oleh : Ustadz Miftah Cool
(Penulis adalah ustadz atau penceramah Sumatera Utara yang banyak mengisi ceramah baik lokal maupun nasional baik Live maupun online).